8/14/2013

Menperin: Regulasi LCGC Tekan Mobil Import dan Memajukan Industri Otomotif Lokal!

Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengklaim mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) dapat menekan impor kendaraan dari negara lain. Dengan adanya syarat pabrik perakitan di Indonesia, mengurangi banjir impor dari Thailand dan Malaysia. Syarat lain Mobil LCGC antara lain konsumsi BBM 20 km per liter, Jika mobil impor boros tentunya masyarakat akan beralih ke mobil lebih hemat energi, Dikutip dari Republika.co.id, "Sehingga itu namanya memperkuat struktur industri otomotif. Misal nanti mau membuat mobil 'Budi', gampang kan tinggal beli beli, lalu pasang," katanya.

Sementara itu, persaingan dengan mobil nasional, menurut Budi, tidak akan terjadi. Sebab, Mobil LCGC sendiri merupakan produk buatan Indonesia. Mobil yang diproduksi di pabrik yang dibangun khusus di Indonesia itu nantinya akan sangat membantu pengusaha yang ingin membuat merk baru karena semua komponen akan tersedia di dalam negeri. Budi juga mengklaim munculnya LCGC tidak akan menimbulkan masalah kemacetan yang signifikan. "Macet? Ada berapa kabupaten/kota di Indonesia? Ada 536, yang macet cuma 50-an. Kemarin di Temanggung saja sepi kok," katanya.

Hingga saat ini, ada dua perusahaan otomotif yang siap memproduksi LCGC, dilihat dari kesiapan pabriknya yakni Daihatsu dan Toyota. "Mereka lagi masuk aplikasi, lagi diteliti oleh tim surveyor. Yang niat serius seperti Honda, Nissan sedang bikin pabriknya, tapi belum selesai," katanya. Sedangkan untuk Mobil Murah LCGC Suzuki diperkirakan mengaspal Oktober depan.

 
Back To Top