9/07/2013

Hyundai Grand i10 Bunuh diri Jika Masuk Ke Indonesia tanpa Insentif Mobil LCGC

City Car atau Mobil cc kecil besutan Pabrikasi Korea sedang terancam, pasalnya Prinsipal disana tidak mau membuat pabrik di Indonesia ditambah tidak mendapat insentif Mobil LCGC dengan penghapusan PPnBM. Bila Hyundai Grand i10 masuk dengan harga Regular, sudah dipastikan sebuah tindakan bunuh diri.

Tidak seperti Atoz yang sukses pada dahulu kala, Hyundai i10 mengalami penurunan penjualan yang sangat signifikan hingga akhirnya berhenti dipasarkan pada 2009, hingga kini Hyundai tidak memiliki City Car!. Pada tahun 2009, Gaikindo mencatat Hyundai i10 terjual 598 unit dan meningkat tahun 2010 menjadi 646 unit, namun nasib buruk terjadi pada tahun 2011, Penjualan Hyundai i10 turun menjadi 519 unit dan puncaknya tahun lalu (2012)  yang hanya terjual tinggal 33 unit. Lalu bagaimana dengan Mobil LCGC?. Minggu depan Daihatsu Ayla dan Agya segera resmi dipasarkan, dengan rentang harga mulai dari 76 juta hingga 106 juta saja. Jika melihat Price positioning adiknya Kia Picanto dibandrol dengan harga 131 juta (paling discount 5-10juta) maka persaingan sangat berat untuk melawan arus Mobil LCGC.

Lalu apa yang harus dilakukan Hyundai dan Kia?. jika Hyundai Kia tidak segera membangun pabrik di Indonesia maka akan buruk kedepannya, kenapa? karena image brand akan menurun karena harga terlampau mahal dengan aftersales kalah jauh dengan mobil Eropa yang sama-sama tidak mengikuti pasar LCGC. Berat memang untuk membangun pabrik di tanah air, oleh sebab itu kemungkinan Hyundai Kia menuggu napas baru melalui insentif Low Cost Emission dengan line up mobil Hybridnya. Akan tetapi Low Cost Emission sangat merugikan negara karena hanya mengurangi pendapatan PPnBM. Lalu bagaimana line up Avega? akan tinggal nama karena konsumsi BBMnya sangat jauh boros bahkan bila dibandingkan dengan mobil cc yang lebih besar.




 
Back To Top